Friday, May 4, 2012

BSM Trading Sistem

Friday, May 4, 2012

Pada Pelajaran ini. kita mencoba Sebuah Teknikal yang diberi nama BSM Trading Sistem. Yang merupakan kepanjangan dari Bolinger Stochastics Moving Average Trading Sistem.
Adapun Metode ini digunakan pada grafik H1 dan H4 dengan peralatan :

Bollinger Bands.

2 set Bollinger Bands, ditetapkan pada 2 dan 3 standar deviasi, di s 20 periode. Fungsi dari band-band ini sebagai tulang punggung metode / sistem ini dan titik awal dalam analisis perdagangan.

Stochastics. Osilator

Indikator ini sering disebut indi Bukit dan lembah, teori yang sering didapat dari indi ini, jangan melakukan Buy Jika harga ada di atas Bukit walaupun ada kemungkinan Naik, Dan jangan melakukan Sell jika ada harga ada di lembah walau ada kecendrungan untuk bisa tetap turun . Pengaturan saya gunakan adalah 9,3,3.

Moving Avarage .
Indikator ini bisa memberi arah dan kecenderungan. Apakah ada kecenderungan arah yang kuat jika trend berubah, atau sebaliknya. Sama halnya bahwa Moving Avarage bisa member sinyal untuk support dan resistance, dan sangat berguna untuk menentukan target profit dan stop loss level. Setingan yang Digunakan adalah : EMA 8 dan 21 EMA untuk melacak arah jangka pendek dan 55EMA untuk melacak tren jangka menengah. Di tambah pula dengan SMA 200 dan 800 untuk tren jangka panjang.
Indikator Utama :
Bollinger Bands (2 standard deviations, 20 periods) Hijau
Bollinger Bands (3 standard deviations, 20 periods) - Hijau
Stochastics - 9,3,3
I ndikator Tambahan
8 EMA ( Merah )
21 EMA ( Biru )
55EMA ( Putih )
200SMA ( Kuning )

Perhatikan Tampilan Dibawah ini


1 .1. H1 - 2 Bollinger Bands (2 dan 3 standard deviations, 20 periods)



1.2 . Indikator Tambahan dengan menggunakan Moving Avarage




1.3 . Setelah digabung



2.1 . H4 - H1 - 2 Bollinger Bands (2 dan 3 standard deviations, 20 periods)

2.2 Indikator Tambahan dengan menggunakan Moving Avarage


2.3. Setelah digabung

Cara Kerja dari Sistem Ini adalah :


Model dari sitem perdagangan ini metode menggunakan H1 dan H4. Hal pertama yang di cari adalah harga menembus Bollinger Band luar (ditetapkan pada 3 standar deviasi) pada grafik 1H. Kita akan menyebutnya BB3 tingkat.

Hal selanjutnya yang perlu lihat adalah bahwa harga telah melanggar Bollinger Band pada H4 (yang akan kita sebut BB2). Ini memberitahu kita bahwa pada beberapa titik dalam waktu dekat, kita bisa menganalisa mundurnya atau 'kembalinya harga

Masalahnya, jika harga berada dalam tren yang kuat ( atas atau bawah ) kita tidak bisa hanya mengambil perdagangan atas dasar bahwa candle tertutup luar BB3. kita dapat mengatakan bahwa, dari sudut pandang statistik, hanya 1% dari candle akan menutup BB3 luar, tapi ada risiko yang signifikan jika momentum kuat bahwa harga akan terus bergerak dalam arah yang sama.

Di situlah stochastics masuk. Dengan kemungkinannya adalah, sekali kita masuk ke area di BB3 1H, kemungkinan harga akan berada di area Stoch oversold atau overbought (yaitu kurang dari 20 atau lebih besar dari 80). Namun, kita perlu melihat sebelum mempertimbangkan perdagangan adalah% K melintasi% D dari bawah 20 (untuk perdagangan long/panjang ) atau dari atas 80 (dari perdagangan short/ pendek). H4 bisa dijadikan sebagai konfirmasi.


Exit / Take Profit.


Ini sangat kadang sangat sulit. Karena jawabannya tergantung pada kita sendiri. Pada Seorang Scalper mungkin jika dirasa telah terlihat keuntungan akan menutup Perdagangan. Take Profit bisa kita set sesuai keinginan. Jika Range Sudah Besar sitem ini bisa efektif. Karena akan terlihat jenuh beli atau jenuh Jual dengan melihat Stochastic osilator di Bolinger band. 10 - 30 Pips dirasa Cukup.

sumber : www.seputarforex.com


Related Posts :

0 comments:

Post a Comment

 

Seputar Belajar Forex is proudly powered by Blogger.com | Template by Blog Zone