Monexnews - Ketidakmampuan para politisi Yunani dalam membentuk pemerintahan koalisi pasca pemilu akhir pekan lalu telah menyeret Euro hingga di bawah level 1.30 terhadap Dollar AS dan menghadirkan tekanan bagi Emas. Dinilai sebagai aset yang memiliki resiko paling minim jelas menguntungkan bagi Greenback, yang terapresiasi cukup tajam pada hari Selasa dan membuat komoditas berdenominasi Dollar menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang laninnya.
Saat ini Emas diperdagangkan pada kisaran $1605 per ons atau anjlok sekitar 1,95% di bawah harga pembukaan hari ini, setelah sempat menyentuh level terendah harian di $1599.10 per ons.
Dari Yunani dikabarkan bahwa 2 partai utama, partai Demokrasi Baru dan Konservatif, gagal membentuk sebuah pemerintahan koalisi. Kegagalan tersebut sebaliknya memberikan kesempatan untuk partai sayap kiri Syriza yang anti kebijakan penghematan untuk membentuk pemerintahan koalisi sendiri. Namun jika hingga 3 hari ke depan pemerintahan belum juga terbentuk, maka pemilu baru pada pertengahan Juni menjadi satu-satunya jalan yang harus dilakukan.
Sementara beberapa berita seputar permintaan Emas nampaknya tidak banyak berpengaruh terhadap pergerakan hari ini. Permintaan Emas di India diperkirakan akan kembali meningkat setelah pemerintah memutuskan untuk membatalkan pajak 1% terhadap perhiasan tanpa merek, yang sempat mendapat protes keras dari pedagang emas India.
Di tempat lain, sebuah data menunjukkan jika China mengimpor 62,9 ton emas dari Hong Kong sepanjang bulan Maret, 59% persen lebih tinggi dari bulan Februari dan 6 kali lipat dari impor pada bulan yang sama tahun lalu. (vid)
Tuesday, May 8, 2012
Ketidakstabilan Yunani Menggerus Pesona Emas
Related Posts :
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment